Zakat Sebagai Pilar Kemerdekaan Ekonomi: BAZNAS Susun Strategi Penguatan di Rakorwil Bali
Zakat Sebagai Pilar Kemerdekaan Ekonomi: BAZNAS Susun Strategi Penguatan di Rakorwil Bali
23/08/2024 | adminKuta, 23 Agustus 2024 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemerdekaan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi zakat. Hal ini menjadi fokus utama dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) yang diadakan di Grand Mega Hotel, Bali, yang melibatkan lima provinsi yaitu Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Banten, dan Sumatra Utara.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof. (HC.) Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec., Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Bali, I Gede Dewa Mahendra Putra, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Drs. I Komang Kusumaedi, M.Si., serta DEPUTI I Bidang Penghimpunan M. Arifin Purwakananta. Kehadiran para tokoh penting ini menandai urgensi dari pembahasan mengenai perencanaan strategis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan zakat yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Prof. Zainulbahar Noor menekankan pentingnya zakat sebagai instrumen ekonomi yang memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks. "Kemerdekaan ekonomi yang sejati dapat dicapai ketika kita mampu memaksimalkan potensi zakat di setiap daerah. Melalui pengelolaan yang modern dan terintegrasi, zakat dapat menjadi pilar utama dalam mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Rakorwil ini juga membahas berbagai strategi untuk mengoptimalkan potensi daerah dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat. Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, menekankan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda, yang harus diakomodasi dalam perencanaan zakat. "Dengan memahami dan mengoptimalkan potensi lokal, kita dapat memastikan bahwa zakat tidak hanya terkumpul secara optimal, tetapi juga didistribusikan dengan tepat untuk memberdayakan masyarakat di setiap wilayah," jelasnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Bali, I Gede Dewa Mahendra Putra, menyampaikan dukungannya terhadap BAZNAS dalam memajukan ekonomi daerah melalui zakat. "Pemerintah Provinsi Bali mendukung upaya BAZNAS dalam memperkuat kelembagaan zakat. Kami percaya bahwa sinergi antara pemerintah dan BAZNAS akan menghasilkan kebijakan dan program yang dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya Bali dan provinsi peserta rakorwil ini," kata Mahendra.
Rakorwil ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis yang akan diimplementasikan dalam perencanaan zakat nasional 2025. Salah satunya adalah memperkuat sinergi antar BAZNAS dan pemerintah daerah maupun pemangku kebijakan liannya untuk menciptakan ekosistem zakat yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan zakat juga menjadi salah satu fokus utama untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pengelolaan zakat.
Dengan tema "Kemerdekaan Ekonomi melalui Zakat: Mengoptimalkan Potensi Daerah untuk Kesejahteraan Masyarakat," Rakorwil ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan strategi zakat di masa mendatang, sehingga zakat dapat benar-benar menjadi alat pemersatu dan penggerak ekonomi di Indonesia.